Resiko Mutlak jika anda tetap BERTAHAN jadi karyawan
Sahabat Uniquee[pedia], untuk hidup seseorang tidak bisa hanya dengan mengandalkan duduk diam saja lantas uang dan makanan serta kebutuhan akan datang sendiri, semua butuh usaha yang dinamakan bekerja.
Ada yang bekerja melalui usaha sendiri atau malah sebaliknya menjadi karyawan orang lain.
Beruntung jika anda memiliki usaha sendiri, dimana tidak ada tekanan dan batasan terhadap sikap-sikap anda, justru anda yang akan memberi perintah dan memberi batasan pada karyawan anda.
Berbanding terbalik jika anda seorang karyawan banyak resiko yang harus anda lalui dan rasakan untuk bisa sekedar bertahan, seperti beberapa uraian berikut.
1. Under Pressure
Menjadi karyawan berarti anda siap menerima tekanan dalam bentuk apapun. Entah itu tekanan dalam masalah penjualan barang maupun tekanan batin saat sedikit saja anda melakukan kesalahan. Karena bagi sebagian bos, kesalahan kecil anda bisa jadi merupakan kesalahan besar dimatanya.
Ilustrasi gambar : pixabay |
Tidak hanya sebatas itu, belum lagi jika anda memiliki rekan sesama karyawan yang merasa senior, perbanyak sabar jika anda harus diperlakukan semena-mena terlebih bagi teman penjil*t yang memasang muka dua dihadapan bos anda.
2. Gaji pas-pasan
Mengandalkan profesi sebagai karyawan anda berarti harus terus terusan sabar jika gaji anda tidak mengalami peningkatan sepeserpun. Kalau pun ada paling tidak seberapa.
Anda musti mempertimbangkannya, beruntung jika anda hidup dan bekerja untuk seorang diri, bagaimana nanti jika anda sudah memiliki keluarga? Mencukupikah?
Anda musti mempertimbangkannya, beruntung jika anda hidup dan bekerja untuk seorang diri, bagaimana nanti jika anda sudah memiliki keluarga? Mencukupikah?
3. Libur dibatasi
Saat anda jenuh dan merasa sedang malas dan tidak ingin bekerja belum tentu anda dengan leluasa mendapatkan libur yang anda inginkan, sehingga anda akan terus bekerja dibawah perasaan kesal tidak menentu.
Jika anda memiliki usaha sendiri, anda dapat libur dan istirahat kapanpun anda mau.
Jika anda memiliki usaha sendiri, anda dapat libur dan istirahat kapanpun anda mau.
4. Telat Ngantor
Hampir keseluruhan pemimpin suatu usaha membuat aturan ini dimana karyawan nya harus datang tepat waktu. Bahkan ada yang sampai memberlakukan sistem potong gaji jika hanya terlambat beberapa menit saja. Anda mau tak mau harus berkejaran dengan waktu jika tidak ingin gaji anda surut.
5. PHK
Siapa yang tidak gemeteran mendengar istilah ini, terutama pekerja yang memiliki tanggungan atau perantau yang jauh dari kampung halaman.
Entah karena efisiensi perusahaan atau karena kinerja anda yang dipandang kurang memuaskan, membuat anda sebagai karyawan berkemungkinan mendapatkan pemecatan. Maka, ada baiknya menyisihkan sedikit pendapatan setiap selesai gajian untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba anda ditolak.
5. PHK
Sumber gambar : pixabay |
Siapa yang tidak gemeteran mendengar istilah ini, terutama pekerja yang memiliki tanggungan atau perantau yang jauh dari kampung halaman.
Entah karena efisiensi perusahaan atau karena kinerja anda yang dipandang kurang memuaskan, membuat anda sebagai karyawan berkemungkinan mendapatkan pemecatan. Maka, ada baiknya menyisihkan sedikit pendapatan setiap selesai gajian untuk berjaga-jaga kalau tiba-tiba anda ditolak.
Jadi, pertimbangkan masa depan anda, apakah anda ingin terus-terusan jadi karyawan atau anda ingin merubah nasib anda dengan membuka suatu usaha dengan jalan menabung sedari anda masih menjadi karyawan seperti yang sedang di jalani saat ini.
kalau menurut aku sih jadi karyawan dulu mbak selagi masih muda dan perbanyak nabung. Ntar kalo dah tua buka usaha dan nggak usah jadi karyawan lagi. Jangan lupa berkunjung ke blog aku ya mbak.
ReplyDeleteBener banget mbak, cari modal dulu dengan jadi karyawan, kalau tabungan udah full baru undur diri dan buka usaha. Sip mbak
DeleteAku rasa hal ditas tak ada salahnya. Mau jadi karyawan ataupun pengusaha, tetap masing-masing dari kita yang memutuskan. Ada yang langsung mulai, tapi bagiku pribadi jadi karyawan tak ada salahnya, selain dapat bisa mengumpulkan gaji buat buka usaha. Kita juga dapet pengalaman :)
ReplyDeleteIya mas andi, cari pengalaman dulu, setidaknya kita mengerti tentang bagaimana menjalankan sebuah usaha, apa yang patut dan tidak patut dilakukan, jangan sampai baru sebentar buka usaha sudah ambruk dan tutup karena minim pengalaman.
DeleteArtikel nya bagus
ReplyDeleteTerima kasih atas tanggapannya, mbak ^_^
DeleteSetiap pilihan ada konsekuensi yang harus dijalani. Menurut sebagian mastah, resign-lah jika income usaha sudah 3x gaji sebagai karyawan...
ReplyDeleteIya mas, kalo gaji dari usaha sendiri udah melampaui , ya mendig resign aja jadi karyawan
DeleteSemua itu pasti ada konsekuensinya
ReplyDeleteUntung ane bukan karyawan gan... :D..
ReplyDeletetapi pengangguran :'(
Sabar mas, mudah2 an nanti punya pekerjaan tetap
Delete^_^